Kembali membuka tirai kehidupan yang  sebenarnya. Berusaha memperjelas pandangan yang masih kabur dalam  kehidupan. Mencoba memahami hari demi hari yang telah terlewati.  Menggali misteri- misteri yg masih terpendam, serta mengeluarkannya  dalam bentuk serpihan-serpihan ilmu agar mudah dipahami.
“Kesabaran...” Sebuah kata yang sering kali kita ucapkan. Kata yang  menjadi penghibur hati, saat deburan masalah dan cobaan menghampiri.  Sebuah kata yang menjadi penenang jiwa, saat gundah gulana melanda.  Namun, tahukah arti “Kesabaran yang Sebenarnya.?”
“Kesabaran yang Sebenarnya” adalah: sifat istiqomah, disertai keimanan  dan ketaqwaan saat menjalani rangkaian cobaan dalam mahligai kehidupan,  baik itu kesedihan maupun kebahagiaan.
Banyak orang yang belum memahami  arti sebuah ‘Kesabaran yang Sebenarnya’, sehingga mereka mengatakan:  “Kesabaran itu ada batasnya”. Padahal sabar itu tanpa batas. Kesabaran  akan terus bertambah seiring dengan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita  kepada Allah swt.
Bagaimana dengan keadaan kita sekarang?
Saat segelintir cobaan menerpa, kita  langsung mengeluh dan putus asa. Padahal, tahukah Anda? 
Bahwa cobaan  yang kita hadapi ini belum ada apa- apanya, karena sesungguhnya cobaan  dan ujian terberat dialami oleh para Nabi dan Rosul.
Sa'ad bin  Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya  Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi SAW menjawab: "Para nabi, kemudian dan yang  menyerupai mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya, jika agamanya  tipis (lemah) dia diuji dengan ringan dan bila imannya kokoh dia diuji  sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus hingga dia berjalan di  muka bumi bersih dari dosa- dosa”. (HR. Bukhari)
Rosulullah pun  bersabda: “Ketahuilah, apa yang luput dari kamu adalah sesuatu yang  pasti tidak mengenaimu, dan apa yang akan mengenaimu pasti tidak akan  meleset dari kamu. Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan  kesabaran. Kelonggaran bersamaan dengan kesusahan dan datangnya  kesulitan bersamaan dengan kemudahan”. (HR. Tirmidzi)
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan  (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah  beserta orang- orang yang sabar”. (Q.S Al Baqarah: 153).
Allah bahkan memberikan penghargaan yang  luar biasa kepada orang- orang yang sabar dalam firmannya: "Salamun  'alaikum bima shabartum" (Selamat atasmu karena kesabaranmu), maka  alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (Q.S Ar Ra’d: 24).
Bagaimana  dengan Anda???
Masihkah Anda mengatakan bahwa ‘Kesabaran itu  ada batasnya?’
Dan sudahkah Anda menjadi manusia- manusia tangguh yang  mempunyai ‘Kesabaran yang Sebenarnya?
Waktu masih panjang, dan jalan  yang harus ditempuh masih jauh. Jadi masih ada waktu untuk berbenah  diri, dan mencari serta melakukan apa yang terbaik di Dunia ini.
Sabar telah  menjadi kunci kesuksesan dalam mengarungi deburan ombak kehidupan. Karena sabar menjadi senjata kita untuk meraih datangnya pertolongan  Allah SWT, Aamiin YRA...
 
 
.jpg)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar